Pages

Untuk Para Istri

Wahai para Istri sholihah....

Sesekali saat suamimu pulang kerja atau kembali dari tempat usahanya, pandanglah wajahnya.
Cium tangannya. Itulah tangan yang bekerja keras mencari rezeki untuk memberi nafkah dirimu. Padahal, sebelum akad nikah, ia tak punya hutang budi sama sekali kepadamu.


Sesekali saat kau sendiri, ingat-ingatlah wajahnya.
Itulah wajah orang yang mungkin turut diseret ke neraka jika dirimu melakukan maksiat. Sebab, ia turut bertanggung jawab atas agama dan akhlakmu. Padahal, sebelumnya lelaki itu tak mengenalmu.

Sesekali saat kau berdua dengannya, lihatlah suamimu dengan tatapan sayang.
Itulah pribadi yang boleh jadi selalu berusaha menutupi masalah-masalahnya di luar rumah, agar kau tak turut sedih karenanya.
Ia berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri, agar kau tak ikut terbebani.

Sementara, kau sering mengadukan masalahmu kepadanya, berharap ia mau mengerti dan memberi solusi.

Padahal, bisa jadi saat itu masalahnya lebih besar daripada masalahmu. Namun, dirimu tetap diutamakannya.





Ingatkah doa yang dulu ia ucapkan saat pertama kali kalian shalat bersama?
Di malam pengantin itu, saat tangan suamimu gemetar memegang ubun-ubunmu, ia membaca, “Allahumma inni as`aluka khairaha wa khaira ma jabaltaha ‘alaihi wa a’udzu bika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha ‘alaihi.

Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.”

Sudahkah kebaikan-kebaikanmu kau bawa untuknya?

Untuk para istri solihah, jadikan baktimu kepada suami sepenuh air di samudera, agar berbalas ridha dan cinta Sang Maha Pencipta. Ikhlaskan baktimu karena Allah.

Berusahalah dengan cara yang terbaik. Lakukanlah untuk mendapatkan ridha suamimu, agar Allah pun ridha terhadapmu.

“Jika seorang wanita menegakkan salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kesuciannya dan mematuhi suaminya maka akan dikatakan kepadanya (di Hari Pengadilan), ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu sukai!’”(HR. Ahmad)