Setelah dua tahun, baginya cukup sudah penderitaan itu. Ia memutuskan untuk mengakhiri dengan berencana membunuh ibu mertuanya. Setelah memutar otak, ia pergi mendatangi dukun yang paling sakti di daerahnya.
Usai bercerita dengan penuh kegeraman, sang dukun tersenyum dan mengangguk-angguk. Diberinya sebotol cairan yang menurut petunjuk dukun adalah racun yang sangat mematikan. Syaratnya harus diberikan sedikit demi sedikit selama 2 bulan, dan dalam memberikan ia diharuskan bersikap manis, berkata lebih sopan, serta selalu tersenyum. Hal ini untuk membuat si mertua supaya tidak mencurigainya. Dengan penuh kesabaran, hari demi hari ia mulai meracuni si mertua, tentunya dengan sikap manis, tutur kata yang lebih santun serta senyum yang tidak lepas dari mulutnya. Perlahan namun pasti ia mulai melihat perubahan pada mertuanya.
Ada satu hal yang membuatnya bingung, setelah satu bulan ia meracuni mertuanya, kelakuan mertua ini justru berubah menjadi demikian baik padanya. Sikapnya berubah 180 derajat dari sebelumnya, ia mulai menyapa lebih dahulu setiap kali ketemu. Pikirnya, ini pasti akibat awal dari racun itu, yakni adanya perubahan sikap sebelum akhirnya meninggal. Mendekati hari ke-40 sikap mertua semakin baik dan hubungan dengannya semakin manis, ia mulai membuatkan minum teh di pagi hari, menyediakan pisang goreng dan seterusnya. Sebuah perilaku mertua yang dulu tidak pernah ia bayangkan akan terjadi.
Puncaknya pada hari ke-50 mertua memasakkan makanan yang paling ia sukai, bahkan di pagi harinya ia terkejut saat mendapati bajunya sudah dicuci bahkan diseterika oleh si mertua. Tak ayal lagi, hati kecilnya mulai memberontak. Muncullah rasa bersalah yang makin hari makin menguat. Pada hari ke-55, sudah tak terbendunglagi penyesalan itu, karena melihat perubahan si Ibu mertua yang menjadi sedemikian sayang padanya. Akhirnya pergilah ia ke dukun itu lagi, dengan terbata-bata penuh penyesalan dan rasa berdosa ia memohon-mohon untuk dibuatkan penangkal racun yang pernah diberikan sang dukun padanya.
Dengan senyum bijaksana bak malaikat, dukun itu berkata “Cairan yang kuberikan padamu dulu itu bukanlah racun, namun air biasa yang kuberi warna saja. Sikap mertuamu yang berubah menjadi sayang padamu, disebabkan karena SIKAP DIRIMU YANG TERLEBIH DAHULU BERUBAH MENJADI LEBIH RAMAH, LEBIH SANTUN DAN SELALU SENYUM PADANYA.”
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah di atas. Pertama, sikap buruk/penolakan orang lain, hanyalah sebagai akibat/reaksi atas sikap buruk kita padanya. Kedua, kalau mau mengubah orang lain, kitalah yang berubah dahulu. Ketiga, tidak semua ‘dukun’ salah. Kita juga harus jadi ‘dukun’ kalau sukses belajar yakni ‘duduk dengan tekun’. Keempat: Selamat mencoba!
sumber : Islampos
cerita yang sangat inspiratif dan original,salam kenal
ReplyDeleteSiapa menabur pasti menuai. Taburlah kebaikan maka akan menuai kebaikan. Demikian pula menabur keburukan akan menuai keburukan.
ReplyDeleteSiapa menabur pasti menuai. Taburlah kebaikan maka akan menuai kebaikan. Demikian pula menabur keburukan akan menuai keburukan.
ReplyDeleteiya dendam itu mungkin adalah cerminan dari sikap buruk kita sendiri, hanya saja kita tidak menyadari.
ReplyDeleteKetulusan dalam melayani sesama dlm kebaikan, selalu mendatangkan berkat yg tak terukur nilainya.....makasih kisahnya
ReplyDeleteinspiratif banget.
ReplyDeleteartikelnya sangat bagus dan inspiratif...
ReplyDeleteijin nyimak dan nitip link ya gan..
sukses terus untuk blognya....
http://rentalmobilalamsyah.blogspot.com/
http://alamsyahgroup.wordpress.com/
http://jilbabkuu.wordpress.com/
saya belajar banyak hal dalam kisah diatas. Kalau ingin melihat orang lain berubah, maka kuncinya kita harus mengubah pola pikir dan tindakan kita terhadap orang tersebut.
ReplyDeletekeren banget nih gan
ReplyDeletenice
ReplyDeleteNice..
ReplyDeleteKeep bloging gan..
perumahan bekasi
keren nih..
ReplyDeleteayo mampir juga di Blog kang robby
kumpulan cerita hikmah yang inspiratif
dimulai dr diri sendiri,
ReplyDeletemantap,
^^
Mantafffffff
ReplyDeletewow, ceritanya indah banget. pesannya bagus banget. nice gan,
ReplyDeleteCerita yang menarik, bagus buanget...
ReplyDeleteinspirasi sekali
ReplyDeletemampir kesini
http://kisah-ceritahidupku.blogspot.com
Wah, bagus2 nih artikelnya... :D
ReplyDeleteInspiratif. Jadi bahan referensi
ReplyDeleteKeren ah kisah yg terkandung di dlm nya.
ReplyDeletesya kra dia jd mau bunuh mertuax..eeeehhh trnyata..ada syekh dukun
ReplyDeleteYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Yang punya blog ini Drs Fuad Afsar atau Arjan Kamingga sudah meninggal dunia th 2014.., semoga Husnul khatimah dan arwah beliau diterima disisi Allah SWT dgn baik.. Aamiin.
ReplyDelete